Ternyata masih banyak masyarakat konsumen yang belum mengerti perbedaan
antara Plasma TV, LCD TV, dan LED TV. Berikut ini kami coba menjelaskan
perbedaan ketiga jenis display TV tersebut dengan memahami definisi
masing-masing. Pada bagian pertama ini akan kita pelajari mengenai
Plasma TV.
Plasma
TV merupakan perangkat televisi yang menggunakan PDP (Plasma Display
Panel). Disebut sebagai Plasma karena menggunakan teknologi sel-sel
kecil yang berisi gas ion.
Panel biasanya memiliki jutaan sel kecil di ruang-ruang sekat antara dua panel kaca. Ruang bersekat atau “bohlam” atau “sel” ini, berisi campuran antara gas mulia dan sedikit merkuri. Sel-sel ini seperti halnya lampu plasma dalam skala kecil dan banyak.
Ketika merkuri yang menguap dan tegangan diterapkan di seluruh sel, gas dalam sel membentuk plasma. Dengan aliran listrik (elektron), beberapa elektron menabrak partikel merkuri karena elektron bergerak melalui plasma, sejenak akan meningkatkan tingkat energi molekul sampai kelebihan energi dilepaskan. Merkuri melapas energi ultraviolet (UV) foton. Foton UV kemudian membentur fosfor yang dicat di bagian dalam sel. Ketika foton UV membentur molekul fosfor, sesaat akan menaikkan tingkat energi dari sebuah elektron orbit luar dalam molekul fosfor, mengubah elektron yang stabil menjadi tidak stabil. Elektron kemudian melepaskan kelebihan energi sebagai sebuah foton dengan tingkat energi yang lebih rendah dari cahaya UV. Energi foton ini sebagian besar dalam kisaran inframerah tetapi sekitar 40% berada dalam kisaran cahaya tampak. Perbedaan warna cahaya dapat terlihat tergantung pada fosfor yang digunakan. Setiap pixel dalam sebuah layar plasma terdiri dari tiga sel yang terdiri dari warna primer (RGB) dari cahaya tampak. Variasi tegangan dari sinyal ke sel-sel memungkinkan warna yang dirasakan berbeda.
Panel biasanya memiliki jutaan sel kecil di ruang-ruang sekat antara dua panel kaca. Ruang bersekat atau “bohlam” atau “sel” ini, berisi campuran antara gas mulia dan sedikit merkuri. Sel-sel ini seperti halnya lampu plasma dalam skala kecil dan banyak.
Ketika merkuri yang menguap dan tegangan diterapkan di seluruh sel, gas dalam sel membentuk plasma. Dengan aliran listrik (elektron), beberapa elektron menabrak partikel merkuri karena elektron bergerak melalui plasma, sejenak akan meningkatkan tingkat energi molekul sampai kelebihan energi dilepaskan. Merkuri melapas energi ultraviolet (UV) foton. Foton UV kemudian membentur fosfor yang dicat di bagian dalam sel. Ketika foton UV membentur molekul fosfor, sesaat akan menaikkan tingkat energi dari sebuah elektron orbit luar dalam molekul fosfor, mengubah elektron yang stabil menjadi tidak stabil. Elektron kemudian melepaskan kelebihan energi sebagai sebuah foton dengan tingkat energi yang lebih rendah dari cahaya UV. Energi foton ini sebagian besar dalam kisaran inframerah tetapi sekitar 40% berada dalam kisaran cahaya tampak. Perbedaan warna cahaya dapat terlihat tergantung pada fosfor yang digunakan. Setiap pixel dalam sebuah layar plasma terdiri dari tiga sel yang terdiri dari warna primer (RGB) dari cahaya tampak. Variasi tegangan dari sinyal ke sel-sel memungkinkan warna yang dirasakan berbeda.
Baca lebih lanjut di www.servis-lcd.com
sangat membantu
BalasHapusthanks infonya sangat membentu. ditunggun update terbarunya ya
BalasHapus